Kamis, 12 November 2009

Memanfaatkan Kekuatan Informasi

"Knowledge is Power". Pepatah ini sudah sering kita dengar. Tapi, Bill Gates ternyata tidak sependapat. Menurut Bill Gates dalam bukunya Business @ the Speed of Thought, informasi yang di-share-lah yang memiliki kekuatan dahsyat, karena informasi ini telah berubah dari informasi pasif (yang hanya berada di kepala masing-masing orang, ataupun yang tersimpan dalam file) menjadi informasi aktif, yaitu informasi yang bisa memberi nilai tambah bagi kegiatan bisnis perusahaan. Lalu, bagaimana memanfaatkan kekuatan pengetahuan atau informasi yang ada untuk mendukung kesuksesan kita? Mungkin yang berikut perlu Anda simak.

Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet telah merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old economy) ke ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi kegiatan bisnis dunia nyata dengan kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi dengan optimal, dunia bisnis perlu menerapkan strategi pengelolaan informasi dan pengetahuan dengan optimal untuk memperbaiki kualitas keputusan, proses, dan produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta hubungan yang harmonis dengan pelanggan.

Mengubah Kabar Buruk Menjadi Kabar Baik

Teknologi informasi telah menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan mengoptimalkan manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas biaya yang besarnya sangat signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua sisi: jika perusahaan tidak bisa menggunakannya dengan tepat, maka informasi akan membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat memanfaatkannya dengan optimal, maka keuntunganlah yang akan didapat. Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang masuk bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos Indonesia di komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil mengelola dan memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul kekuatan informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan perubahan-perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang mereka tawarkan.

PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet bagi pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur administrasi yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung diakses seperti menelepon biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk kawasan tertentu yang bisa digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up). Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga menawarkan jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa jauh lebih murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan internet provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang yang ditunjang dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk menyosong masa depan menjadi perusahaan kelas dunia.

Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif

Informasi, ditunjang dengan teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan alat. Alat ini dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu mengelola informasi yang dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di sini, peran knowledge management (KM) menjadi penting. Dengan KM yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, informasi penting dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor pusat, tetapi juga oleh mereka yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh dunia pada waktu yang bersamaan. Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi pasif yang hanya tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi informasi aktif, yaitu informasi yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara aktif untuk mengambil keputusan, melakukan inovasi dalam produk dan proses, mendukung pembelajaran yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas dari SDM perusahaan.
Sebagai contoh: Perusahaan Nabisco, memanfaatkan information sharing untuk sarana penyempurnaan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. Melalui Journey, sistem yang khusus diciptakan untuk mengakomodasi kegiatan pengelolaan informasi (knowledge management), seorang manager produk di Malaysia yang ingin mempromosikan peluncuran makanan ringan baru, bisa mengakses Journey untuk melihat informasi tentang kegiatan serupa (promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun sedang dilakukan di negara lain. Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan pertanyaan di forum diskusi on-line, untuk mendapatkan masukan (ide, usulan strategi atau solusi) dari rekan-rekan sesama manajer produk atau direktur pemasaran di berbagai tempat lain.

Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Masalah-masalah yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani melalui forum diskusi on-line antarpimpinan di berbagai divisi dan berbagai daerah. Keputusan yang menyangkut penerapan berbagai terobosan baru juga bisa segera disosialisasikan untuk mendapat alternatif tindakan yang terbaik guna merealisasikan terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting yang melibatkan personel puncak di berbagai daerah menjadi lebih mudah dan efektif dilakukan. Informasi yang akan didiskusikan di e-mail terlebih dahulu untuk dipelajari, sehingga pada saat meeting dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut harus secara fisik hadir di satu tempat), diskusi bisa lebih difokuskan pada analisis alternatif strategi yang disampaikan. Menurut Bill Gates (Business @ the Speed of Thought), di perusahaan otomotif, Ford, Jacques Nasser, President Direktur bidang operasional, memanfaatkan kekuatan informasi untuk membina hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat, Nasser mengirim email ke 89.000 karyawan di seluruh dunia untuk memberikan ide-ide, informasi tentang perkembangan terkini di industri otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca masukan dari karyawan, distributor dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas layanan.
Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyala agar pelanggan menjadi loyal, perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan perlu dikenal dengan baik juga oleh target pasar mereka. Caranya adalah dengan memanfaatkan informasi yang tepat untuk membina hubungan dua arah yang harmonis dengan target pasar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah mendekatkan diri dengan pelanggan dengan memberi layanan secara individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka masing-masing. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk, layanan baru yang ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang diberikan perusahaan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pelanggan.
Teknologi internet dengan knowledge management-nya pun bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan berharga (melalui keluhan, usulan, dan pertanyaan yang disampaikan pelanggan) untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan bagi pelanggan, serta menciptakan produk dan layanan baru sesuai dengan perubahan selera dan kebutuhan pelanggan yang bisa diakses dari setiap transaksi yang tercatat. Dengan demikian, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling mengenal dengan baik karakter masing-masing. Karena sudah saling kenal, dengan hubungan yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.

Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan keterlibatan pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli (bukan fitur yang sudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga mengandalkan keterlibatan pelanggan dengan konsep "swalayan" (pelanggan bisa memilih sendiri buku yang akan dibeli, dengan harga yang paling sesuai dengan kantong masing-masing), merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang dengan teknologi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Kedua perusahaan ini tampil sebagai pemenang karena mereka mampu menggunakan informasi untuk memenangkan pelanggan dengan cara yang mengubah paradigmanya dari persaingan dalam produk menjadi persaingan dalam pemanfaatan informasi yang tepat untuk memenangkan persaingan di pasar.

Berbagai bank di Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan kekuatan informasi ini, misalnya melalui internet banking, di mana pelanggan diberi kepercayaan dan kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap berbagai informasi yang mereka perlukan serta melakukan sendiri transaksi perbankan mereka dengan memanfaatkan internet, misalnya: transfer ke rekening lain, pembayaran berbagai tagihan. Transaksi yang dilakukan pelanggan ini akan tercatat dalam sistem dan informasi yang dihasilkan (antara lain: berapa banyak yang mengakses fasilitas ini, transaksi mana yang paling banyak diminati, masalah apa yang sering menjadi keluhan pelanggan) akan tercatat sehingga mudah diakses oleh para pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka, serta mengantisipasi perubahan minat dan kebutuhan pelanggan.
Sudah siapkah Anda memanfaatkan kekuatan informasi untuk melaju di era yang penuh perubahan dan persaingan yang ketat? Di mana pun posisi Anda saat ini, bertindaklah cerdas dan bijak untuk memanfaatkan informasi yang tepat: mengubah kabar buruk menjadi kabar baik, mengubah informasi pasif menjadi aktif (melalui information sharing), dan meningkatkan kualitas hubungan dengan seluruh pendukung usaha Anda (karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan). Selamat memanfaatkan informasi!

Biometrics

Teknologi biometric menggunakan suatu ciri fisika atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh pengguna sistem. Sebagai contoh adalah : Iris Scan, Retina scan, Finger scan, hand geometry, voice verification dan dynamic signature verification. Seluruh metode tersebut mencoba menyajikan ciri fisik manusia ke dalam bentuk informasi digital yang dapat diinterpresikan oleh sistem serta dapat di identifikasi secara unik.
Biometric merupakan teknik authentikasi yang mengambil karakteristik fisik seseorang. Ada beberapa teknik yang sering digunakan dalam authentikasi biometric. Beberapa diantara-nya adalah:

•Pengenalan sidik jari, barangkali termasuk yang paling cost effective akan tetapi tetap mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi dan kemudahan untuk penggunaan. Beberapa peralatan yang di pamerkan juga memperlihatkan sensor sidik jari yang terpasang pada mouse, pintu dll.
•Pengenalan sidik jari dapat dikembangkan lebih lanjut untuk pengenalan telapak tangan. Seperti yang sering kita lihat dalam film-film detektif / action luar negeri.
•Pengenalan Suara (Voice Scan) merupakan teknik lain yang merupakan bagian dari voice recognition. Tentunya teknik ini harus di perhalus untuk keperluan authentikasi, untuk keperluan non-authentikasi sudah di kenal dalam dunia telekomunikasi untuk automatisasi layanan pelanggan berdasarkan perintah suara.
•Pengenalan muka (facial scan) merupakan teknik authentikasi lainnya yang akan mengenal muka seseorang dari hasil pengindraan kamera digital.
•Signature Verification (verifikasi tanda tangan) dapat juga dilakukan secara otomatis menggunakan teknik pengenalan citra digital.
•Iris Scan & Retina Scan, melakukan verifikasi dari retina mata – menurut sebagian peneliti tampaknya scan retina ini merupakan teknik yang termasuk paling ampuh untuk melakukan authentikasi di bandingkan sidik jari.
•Keystroke Dynamik – merupakan teknik authentikasi yang paling unik karena teknik ini melihat cara kita mentik password di atas keyboard. Kebetulan saya sempat melihat sendiri dari dekat di COMDEX 2000 Las Vegas, jadi sistem akan belajar terlebih dulu dari sekitar 20-30 keystroke password yang kita masukan, jadi walaupun password kita di curi orang, si pencuri tidak akan bisa membobol sistem kita karena cara masing-masing orang dalam men-tik di papan keytboard akan selalu berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini yang di deteksi oleh keystroke dynamic ini.

Umumnya para vendor juga telah mengembangkan teknik-teknik proteksi supaya sensor untuk scan berbagai bagian tubuh ini tidak tertipu mentah-mentah oleh maling / pencuri. Contohnya untuk scan sidik jari, sensor di lengkapi fasilitas pendeteksi pantulan kulit yang benar agar tidak tertipu jika pembobol menggunakan sarung tangan dengan sidik jari pengguna.

Minggu, 24 Mei 2009

TEST PLAN TEMPLATE SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG PADA CV. USAHA MANDIRI EXPRESS PEKANBARU

TEST PLAN TEMPLATE
“SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG PADA CV. USAHA MANDIRI EXPRESS PEKANBARU “

NAME : RIDWAN HAINIM
NIM : 10553001564
DATE 10 MAY 2009

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membuat banyak perubahan pada tuntutan kehidupan umat manusia. Pemanfaatan teknologi informasi akan semakin mempermudah pekerjaan dengan menggunakan komputer. CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan yang menyediakan jasa berupa sarana pengiriman barang via transportasi darat dan udara dari Indonesia maupun Luar Negri Diera Globalisasi ini kebutuhan akan informasi sangat penting. Begitu juga dengan pengiriman barang, menumbuhkan pula rasa persaingan bisnis yang semakin tajam. Maka perusahaan ekspedisi yang baru telah tertinggal jauh dari para pesaingnya yang sudah besar usahanya. Salah satu dalam penerapan sistem komputerisasinya yang selama ini masih dilakukan secara manual. Sistem informasi di perusahaan dan penyimpanan data serta infrastruktur antara integritas sistem sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman lebih dalam, dilanjutkan dengan melakukan analisa sistem transaksi yang ada kemudian dilanjutkan dengan perancangan sistem. Aplikasi dibangun merupakan implementasi hasil analisa dan perancangan sistem tersebut, mampu mencatat data secara sistematik dan akurat, sehingga dapat mendukung semua aktifitas operasional pengiriman barang pada suatu perusahaan jasa pengiriman.
CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru merupakan jasa pengiriman keseluruh Indonesia dan Luar Negri dan pengiriman berbentuk barang, surat, dokument ataupun paket. Bagaimana barang agar cepat sampai ketujuan, itulah sebenarnya inti persaingan yang terjadi dibisnis pengiriman barang. Jasa pengiriman barang melalui udara dan laut merupakan faktor penting penunjang usaha dibanyak negara. Berkembangnya kebutuhan pelayanan jasa ini menuntut peningkatan mutu pelayanan. Ujung-ujungnya persaingan antar perusahaan tersebut. CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru, perusahaan pengiriman barang, berupaya mengatasi persaingan itu dengan menghadirkan pesawat dan bekerja sama dengan salah satu penerbangan. Pengiriman barang dari perusahaan tersebut harus dilakukan tepat waktu, agar tidak mengganggu proses produksi yang sedang berjalan, karena itu pihak CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru banyak memanfaatkan jasa pengiriman melalui udara untuk barang yang sifatnya urgen/penting.
Sistem Informasi Pengiriman Barang adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan bisnis ekpedisi sehingga bagian pencatatan transaksi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada yang membutuhkan. Sistem ini juga sangat membantu masalah ekspedisi, seperti pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi data pengiriman barang. Disini sangat dibutuhkan suatu informasi yang cepat dan akurat tentang data barang yang akan dikirim. Untuk itu dibutuhkan suatu informasi yang cepat dan akurat jika dibutuhkan pada sewaktu-waktu.. Sistem Informasi ini merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru. Informasi yang dibutuhkan akan lebih aktual, mempercepat pencarian data, memperkecil kesalahan dalam pemasukan data dan tercipta pengendalian dalam menyiapkan laporan yang diperlukan

2. RUMUSAN MASALAH DAN KEGIATAN
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang sudah dijabarkan pada pendahuluan, maka kemudian bisa didapat suatu permasalahan. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana melakukan pengujian terhadap sistem informasi pengiriman barang pada cv. usaha mandiri express pekanbaru.

2.2 Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan pada test plan ini yaitu :
• Melakukan berbagai macam jenis dari testing strategi
• Testing yang dilakukan sesuai dengan test schedule yang dibuat. Jika ada dari testing strategi tidak terlaksana, itu disebabkan karena kurangnya waktu atau tidak diperlukannya test tersebut dalam aplikasi ini.

3. SCOPE / BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan yang ada maka dibuat ini dibatasi pada permasalahan yaitu :
• Sistem informasi yang diuji merupakan sistem informasi pengiriman barang pada cv. usaha mandiri express pekanbaru yang berupa pengolahan data transaksi.
4. TESTING STRATEGY
4.1 Alpa Testing (Unit System)
Unit testing berorientasi white box, dan tahapan dapat dilakukan secara paralel pada banyak komponen. Unit testing berfokus di usaha verifikasi pada unit terkecil dari disain software – komponen atau modul software. Kompleksitas relatif terhadap tes dan errors yang dicakup dibatasi oleh batasan-batasan dari cakupan yang telah ditetapkan pada unit testing.
Tes aliran data antar modul dibutuhkan sebelum inisialisasi tes lainnya. Jika data tidak masuk dan keluar dengan benar, semua tes lainnya disangsikan. Sebagai tambahan, struktur data lokal harus diperiksa dan akibat pada data global ditentukan (jika memungkinkan) selama unit testing. Pemilihan jalur eksekusi testing adalah tugas yang esensial selama unit test. Test cases harus didisain untuk mencakup kesalahan dari komputasi yang salah, komparasi yang tak benar atau alur kendali yang tak tepat. Basis path dan loop testing adalah teknik yang efektif untuk hal ini.

4.2 System Testing
Mencakup testing aplikasi yang telah selesai didevelop. Aplikasi harus terlihat dan berfungsi sebagaimana mestinya terhadap end-user atau pengguna akhir. Untuk itu, testing dilakukan dengan menggunakan data yang menggambarkan data yang digunakan oleh pengguna sesungguhnya terhadap aplikasi.

4.3 Performance Testing Dan Stress Testing
Performance testing :
 Dapat dilakukan secara paralel dengan volume dan stress testing karena yang ingin diketahui adalah bagaimana kinerja sistem pada semua kondisi load, baik itu jam-jam sibuk atau sebaliknya
 Biasanya terkait dengan response time dan rata-rata proses yang dapat diselesaikan dalam berbagai macam konfigurasi dan kondisi pemrosesan
 Harus mencakup semua konfigurasi hardware dan sistem
Stress Testing digunakan untuk memastikan bahwa sistem memiliki kapasitas untuk menghandle pemrosesan transaksi dalam jumlah besar selama “peak period”.

4.4 User Acceptance Testing
Acceptance test dilakukan oleh customer setelah suatu software dipasarkan. Biasanya tes ini adalah sekumpulan formal tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem tersebut sesuai dengan kriteria penerimaan customer
Acceptance Testing meliputi testing keseluruhan aplikasi. Pada tahap ini, end-user yang terpilih melakukan testing terhadap fungsi-fungsi aplikasi dan melaporkan permasalahan yang ditemukan. Testing yang dilakukan merupakan simulasi penggunaan nyata dari aplikasi pada lingkungan yang sebenarnya. Proses ini merupakan salah satu tahap final sebelum pengguna menyetujui dan menerima penerapan sistem aplikasi yang baru.

4.5 Beta Testing
Beta testing dilakukan oleh sekumpulan orang yang merepresentasikan suatu tipe user yang akan mempergunakan software yang sedang dibangun. Peran mereka yaitu untuk memberikan feedback dari pengalaman mereka memakai produk tersebut dalam lingkungan kerja.

5. HARDWARE REQUIRMENT
Perangkat Keras Minimal Optimal
Processor Intel P IV 2.6 GHz Intel Core 2 Duo 2.0 GHz
RAM DDR2 256 MB DDR2 1024 MB
Harddisk 80 GB Serial ATA2 250 GB Serial ATA2
VGA Nvidia / Ati Radeon 64 MB Nvidia / Ati Radeon 256 MB
DVD-RW DVD-RW 16x Samsung DVD-RW 20x Samsung
FloppyDisk 1.44 Bufftech
Monitor 17” LG TFT Monitor
Mouse PS2 Standard /USB cable
Keyboard PS2 Standard/ USB cable
UPS+Stabilizer 600 VA 1000 VA
Printer InkJet/LaserJet Printer

6. TEST SCHEDULE
Testing Name Jadwal Testing
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Unit Testing
System Testing
Performance Testing
User Acceptance Testing
Beta Testing

7. CONTROL PROCEDURE
Aplikasi ini dapat dioperasikan oleh user yang mempunyai id dan password untuk login.

8. FEATURE TO BE TESTED
Feature - feature yang akan ditest adalah:
• Feature Data – data barang
• Feature Data – data transaksi

9. FEATURE NOT TO BE TESTED
-
10. KETERGANTUNGAN
Aplikasi ini dipengaruhi oleh data – data transaksi pengiriman barang. Jadi perlu dilakukan update apabila terdapat perubahan terhadap transaksi.

11. RESIKO
Resiko dari aplikasi ini yaitu :
 Jika data ada yang salah maka pengiriman barang tidak akan diproses sesuai prosedur yang ada..
 Jika aplikasi ini terkena ancaman dari luar (threats) berupa virus, Trojan horse, worm, dll. maka administrator atau operator akan sulit untuk melakukan pemprosesan transaksi.
 Jika pasokan energi listrik terputus, aplikasi ini tidak dapat dioperasikan dan rentan terhadap kehilangan data yang belum diproses atau tersimpan pada database.

12. TOOLS
Tool – tool yang digunakan pada aplikasi ini yaitu
• Microsoft Office Access 2003
• Microsoft Office Visio 2003
• Microsoft Visual Basic 6.0
• Pengujian menggunakan aplikasi lain tidak dapat dilakukan karena aplikasi yang tersedia hanya aplikasi komersil

Selasa, 05 Mei 2009

SRS SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG PADA CV. USAHA MANDIRI EXPRESS PEKANBARU

SOFTWARE REQUIREMENTS SPECIFICATION
SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG
CV. USAHA MANDIRI EXPRESS PEKANBARU

1.1 Tujuan
Dokumen ini berisi Software Requirement Spesification (SRS) untuk Sistem Informasi Pengiriman Barang Pada CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru.
Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah untuk :
1. memberikan penjelasan mengenai perangkat lunak yang akan dibangun baik berupa gambaran umum maupun penjelasan detil dan menyeluruh.
2. Pengguna dari dokumen ini adalah pengembang perangkat lunak Sistem Informasi Pengiriman Barang Pada CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru. Dokumen ini akan digunakan sebagai bahan acuan dalam proses pengembangan dan sebagai bahan evaluasi pada saat proses pengembangan perangkat lunak maupun di akhir pengembangannya.

1.2 Deskripsi Umum
Sistem Informasi Pengiriman Barang adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan bisnis ekpedisi sehingga bagian pencatatan transaksi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada yang membutuhkan. Sistem ini juga sangat membantu masalah ekspedisi, seperti pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi data pengiriman barang. Disini sangat dibutuhkan suatu informasi yang cepat dan akurat tentang data barang yang akan dikirim. Untuk itu dibutuhkan suatu informasi yang cepat dan akurat jika dibutuhkan pada sewaktu-waktu.. Sistem Informasi ini merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru. Informasi yang dibutuhkan akan lebih aktual, mempercepat pencarian data, memperkecil kesalahan dalam pemasukan data dan tercipta pengendalian dalam menyiapkan laporan yang diperlukan



1.3 Deskripsi Umum Dokumen
Bab 1 : Berisi pendahuluan, menjelaskan mengenai tujuan perangkat lunak, ruang lingkup, daftar istilah, referensi, serta deskripsi/gambaran umum dokumen.
Bab 2: Menjelaskan deskripsi umum, memberikan gambaran mengenai fungsionaliti produk. Menggambarkan kebutuhan informal dan digunakan untuk menggambarkan hubungan untuk kebutuhan secara teknis pada bab 3.
Bab 3: Berisi kebutuhan spesifikasi, ditulis terutama untuk developer dan menjelaskan istilah-istilah teknis dari detail fungsionalitas produk.

1.4 Gambaran Produk
Sistem ini adalah suatu sistem yang terorganisir dengan baik serta memudahkan seorang adminstrator dalam mengolah data yang ada. Dikatakan terorganisir karena sistem informasi yang akan dikembangkan dapat mengontrol dan memonitor semua proses pengiriman barang dan juga dilengkapi dengan database yang berguna untuk menyimpan data-data yang ada serta memudahkan untuk pemanggilan kembali data-data tersebut.
Pada sistem ini, untuk proses input data yang dilakukan tidak jauh beda. Seorang administrator memasukkan data-data yang ada ke dalam sebuah sistem. Namun yang membedakan yaitu pada sistem yang baru akan dilengkapi database yang akan menyimpan semua data-data yang telah diinputkan oleh administrator tersebut.
Untuk proses pengeditan serta penghapusan data-data yang ada, pada sistem yang baru akan dilengkapi sebuah sistem pencarian. Dimana apabila administrator ingin melakukan pengeditan salah satu data yang ada, administrator melakukan proses pencarian terlebih dahulu sesuai primary key pada data tersebut, kemudian barulah data tersebut dapat dirubah. Sehingga sistem informasi pengiriman barang yang dibuat akan lebih efektif, efisien dan akurat. Untuk proses laporan secara keseluruhan administrator tidak perlu buat secara manual, karena semua laporan sudah dapat diproses oleh sistem.

1.5 Karakteristik Pengguna
Sistem informasi akademik dan kesiswaan yang dirancang ini merupakan sistem dengan akses terbatas. Dalam pengoperasiannya sistem ini nantinya hanya 2 jenis user, yaitu:
a. Administrator
User ini memiliki hak penuh untuk melakukan pengaturan sistem. Hal tersebut dilakukan demi keamanan sistem. Dan user ini juga bertugas menginputkan data, serta membuat laporan.
b. Pimpinan
User ini hanya mempunyai hak akses untuk melihat keseluruhan laporan.
c. Konsumen (Pengirim)
User ini hanya menerima laporan pengiriman barang.
d. Konsumen (Penerima)
User ini hanya menerima laporan penerimaan barang.

1.6 Batasan-batasan
Hal-hal yang menjadi batasan adalah:
1. Pencatatan transaksi
2. Pemrosesan dan pelaporan transaksi data pengiriman barang.

1.7 Persyaratan Sistem
1.7.1. Kebutuhan Perangkat Keras
Untuk menjalankan Sistem Informasi Pengiriman Barang Pada CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru dibutuhkan perangkat keras (hardware) yang mampu mendukung pengoperasian program tersebut. Adapun spesifikasi minimal hardware yang dibutuhkan sistem adalah:
Perangkat Keras Minimal Optimal
Processor Intel P IV 2.6 GHz Intel Core 2 Duo 2.0 GHz
RAM DDR2 256 MB DDR2 1024 MB
Harddisk 80 GB Serial ATA2 250 GB Serial ATA2
VGA Nvidia / Ati Radeon 64 MB Nvidia / Ati Radeon 256 MB
DVD-RW DVD-RW 16x Samsung DVD-RW 20x Samsung
FloppyDisk 1.44 Bufftech
Monitor 17” LG TFT Monitor
Mouse PS2 Standard /USB cable
Keyboard PS2 Standard/ USB cable
UPS+Stabilizer 600 VA 1000 VA
Printer InkJet/LaserJet Printer
Tabel Rincian Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)


1.7.2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Untuk menerapkan Sistem Informasi Pengiriman Barang Pada CV. Usaha Mandiri Express Pekanbaru tidak terlalu banyak membutuhkan perangkat lunak (software). Adapun software yang dibutuhkan oleh sistem baru adalah:
Perangkat Lunak
OS Windows XP Profesional With SP2
Microsoft Office Access 2003
Microsoft Office Word 2003
Tabel Rincian Kebutuhan Perangkat Lunak

SRS SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KESISWAAN SMA CENDANA PEKANBARU

SOFTWARE REQUIREMENTS SPECIFICATION
SISTEM AKADEMIK DAN KESISWAAN
SMA CENDANA PEKANBARU

1.1 Tujuan
Dokumen ini berisi Software Requirement Spesification (SRS) untuk Sistem Informasi Akademik dan Kesiswaan SMA Cendana Pekanbaru.
Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah untuk :
1. memberikan penjelasan mengenai perangkat lunak yang akan dibangun baik berupa gambaran umum maupun penjelasan detil dan menyeluruh.
2. Pengguna dari dokumen ini adalah pengembang perangkat lunak Sistem Informasi Akademik dan Kesiswaan SMA Cendana Pekanbaru.
3. Dokumen ini akan digunakan sebagai bahan acuan dalam proses pengembangan dan sebagai bahan evaluasi pada saat proses pengembangan perangkat lunak maupun di akhir pengembangannya.

1.2 Deskripsi Umum
Sistem Informasi Akademik dan Kesiswaan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga bagian akadmik sekolah dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada yang membutuhkan. Sistem ini juga sangat membantu para guru dalam hal pengolahan nilai. Sistem Informasi ini merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh SMA Cendana Pekanbaru. Informasi yang dibutuhkan akan lebih aktual, mempercepat pencarian data, memperkecil kesalahan dalam pemasukan data dan tercipta pengendalian dalam menyiapkan laporan yang diperlukan

1.3 Deskripsi Umum Dokumen
Bab 1 : Berisi pendahuluan, menjelaskan mengenai tujuan perangkat lunak, ruang lingkup, daftar istilah, referensi, serta deskripsi/gambaran umum dokumen.
Bab 2: Menjelaskan deskripsi umum, memberikan gambaran mengenai fungsionaliti produk. Menggambarkan kebutuhan informal dan digunakan untuk menggambarkan hubungan untuk kebutuhan secara teknis pada bab 3.
Bab 3: Berisi kebutuhan spesifikasi, ditulis terutama untuk developer dan menjelaskan istilah-istilah teknis dari detail fungsionalitas produk.

1.4 Gambaran Produk
Sistem ini adalah suatu sistem yang terorganisir dengan baik serta memudahkan seorang adminstrator dalam meng-edit serta mengolah data yang ada. Dikatakan terorganisir karena sistem informasi yang akan dikembangkan dapat mengontrol dan memonitor semua proses akademik dan juga dilengkapi dengan database yang berguna untuk menyimpan data-data yang ada serta memudahkan untuk pemanggilan kembali data-data tersebut.
Pada sistem ini, untuk proses input data yang dilakukan tidak jauh beda. Seorang administrator memasukkan data-data yang ada ke dalam sebuah sistem. Namun yang membedakan yaitu pada sistem yang baru akan dilengkapi database yang akan menyimpan semua data-data yang telah diinputkan oleh administrator tersebut.
Untuk proses pengeditan serta penghapusan data-data yang ada, pada sistem yang baru akan dilengkapi sebuah sistem pencarian. Dimana apabila administrator ingin melakukan pengeditan salah satu data yang ada, administrator melakukan proses pencarian terlebih dahulu sesuai primary key pada data tersebut, kemudian barulah data tersebut dapat dirubah. Sehingga sistem informasi akademik dan kesiswaan yang dibuat akan lebih efektif, efisien dan akurat. Untuk proses laporan secara keseluruhan administrator tidak perlu buat secara manual, karena semua laporan sudah dapat diproses oleh sistem.

1.5 Karakteristik Pengguna
Sistem informasi akademik dan kesiswaan yang dirancang ini merupakan sistem dengan akses terbatas. Dalam pengoperasiannya sistem ini nantinya hanya 2 jenis user, yaitu:
a. Administrator
User ini memiliki hak penuh untuk melakukan pengaturan sistem. Hal tersebut dilakukan demi keamanan sistem. Dan user ini juga bertugas menginputkan data, serta membuat laporan.
b. Kepala Sekolah
User ini hanya mempunyai hak akses untuk melihat keseluruhan laporan.
c. Siswa
User ini hanya dapat melihat laporan data diri dan data nilai pribadi siswa.
d. Guru
User ini hanya dapat melihat laporan data diri pribadi dan laporan siswa.


e. Bagian Akademik
User ini hanya mempunyai hanya dapat melihat Laporan Data diri siswa, Laporan Jadwal Pelajaran, Laporan Nilai Siswa.
f. Bagian Kepegawaian
User ini hanya mempunyai hanya dapat melihat Laporan Data diri Guru.

1.6 Batasan-batasan
Hal-hal yang menjadi batasan adalah:
1. Sistem Pendataan Siswa Aktif
Meliputi : data diri siswa aktif (yang telah diterima disekolah) dan orang tua siswa aktif
2. Sistem Pendataan Guru
Meliputi data diri guru dan mata pelajaran yang diajar.
3. Sistem Penjadwalan Mengajar
Meliputi : guru dan kelas mengajar
4. Teknik analisa
Analisa yang digunakan adalah Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service)
5. Perancangan Interface Sistem Informasi Akademik untuk modul –modul sistem.

1.7 Persyaratan Sistem
1.7.1. Kebutuhan Perangkat Keras
Untuk menjalankan Sistem Informasi Akademik dan Kesiswaan pada SMU Cendana Pekanbaru dibutuhkan perangkat keras (hardware) yang mampu mendukung pengoperasian program tersebut. Adapun spesifikasi minimal hardware yang dibutuhkan sistem adalah:

Perangkat Keras
MotherBoard Disesuaikan dengan Prosessor
Processor Intel P IV 2.6 Ghz
RAM DDR2 512 MB
Harddisk 160 GB Serial ATA2
VGA Nvidia Ge Force 7200 GT 128 MB
DVD-RW DVD-RW 20x Samsung
FloppyDisk 1,44 Bufftech
Monitor 17” LG TFT Monitor
Speaker Standard / Multimedia Speaker
Mouse PS2 Standard /USB cable
Keyboard PS2 Standard/ USB cable
Stabilizer Standard 600 VA
UPS 600 VA
Printer InkJet/LaserJet Printer
Tabel Rincian Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)
1.7.2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Untuk menerapkan sistem informasi akuntansi ini nantinya pada SMA Cendana Pekanbaru tidak terlalu banyak membutuhkan perangkat lunak (software). Adapun software yang dibutuhkan oleh sistem baru adalah:
Perangkat Lunak
OS Windows XP Profesional With SP2
Microsoft Office Access 2003
Microsoft Office Word 2003
Tabel Rincian Kebutuhan Perangkat Lunak

PENGENDALIAN & AUDIT SI STEM INFORMASI

“ PENGENDALIAN & AUDIT SI ”

Oleh :
RIDWAN HAINIM
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Perkembangan penggunaan komputer dalam bisnis akan mempengaruhi metode pelaksanaan audit, demikian pula dengan ilmu pengetahuan lainnya. Satuan usaha ( organisasi / perusahaan ) disebut menggunakan sistem komputer ( PDE ) apabila dalam memproses data penyusunan laporan keuangan menggunakan komputer dan tipe dan jenis tertentu, baik dioperasikan oleh perusahaan sendiri atau pihak lain.
Kebutuhan terhadap auditing di sistem komputer ( EDP Auditing ) semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara efektif dan efisien. Meskipun tujuan dasar auditing tetap tidak berubah, tetapi proses audit mengalami perubahan yang signifikan baik dalam pengumpulan dan evaluasi bukti maupun pengendaliannya. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pemrosesan data akuntansi.
Demikian juga halnya pengendalian, tujuan pengedalian pengolahan data yang akurat dalam suatu lingkungan manual maupun lingkungan yang terkomputerisasi adalah sama. Dalam suatu lingkungan yang berkomputerisasi harus diterapkan pengendalian untuk mengurangi resiko pengulangan kesalahan dan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benar – benar akurat. Perubahan dalam metode pengendalian dan pengolahan ini menimbulkan metode baru dalam Auditing.
Auditor harus mempelajari keahlian – keahlian baru untuk bekerja secara efektif dalam suatu lingkungan bisnis yang berkomputerisasi untuk meriview teknologi komputer. Auditor harus memahami dan mempertimbangkan sifat sistem PDE. Sistem ini akan mempengaruhi sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern yang akhirnya akan mempengaruhi luas, lingkup dan jangka waktu audit.
Perlunya memahami konsep EDP merupakan hal yang fundamental untuk pelaksanaan review yang layak dan evaluasi pengolahan yang dikomputerisasi serta penggunaan komputer dalam pelaksanaan audit. Oleh karena itu, auditor dituntut harus juga mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya di bidang teknologi informasi khususnya Auditing PDE agar mereka dapat melakukan audit secara efektif dan efisien di organisasi yang menerapkan sistem berkomputer.

BAB II
KONSEP DASAR CARA KOMPUTER BEKERJA

2.1 Sistem PDE ( Process Data Electronic )
Dengan adanya PDE, maka Auditor mengetahui bahwa sistem ini memberikan pengaruh positif bagi organisasi dalam hal : (a) memperbaiki pengawasan alat pemrosesan data, (b) meningkatkan kepercayaan terhadap data, (c) meningkatkan keefektifan sistem pemrosesan data dan (d) meningkatkan efisiensi sistem pemrosesan data.
2.2 Hubungan Audit Dengan Komputer
Terlibatnya komputer dalam proses penyusunan laporan keuangan mau tidak mau auditor harus dapat dan mampu melakukan audit terhadap komputer yang digunakan perusahaan yang diaudit. Dalam SAS No. 48 “ The effect’s of Computer Processing on the Examination of Financial Statement ” dan International Auditing Guide Line No. 20 , menjelaskan bahwa ada 3 tahap yang harus dilalui dalam pelaksanaan audit untuk perusahaan yang menggunakan komputer ( PDE ) :
1. Mempelajari struktur dan prosedur umum satuan usaha.
2. Mempelajari sistem akuntansi dan kaitannya dengan struktur pengendalian intern satuan usaha.
3. Merencanakan audit atas saldo dan transaksi.
Perbedaan pokok audit untuk perusahaan yang menggunakan sistem komputer dengan yang menggunakan sistem manual adalah dalam hal pengumpulan bukti. Dalam pengumpulan bukti, auditor dapat menggunakan sistem manual, teknik komputer, atau gabungan antara keduanya.
2.3 Karakteristik Auditing dan Teknik / Metode Auditing
Adapun Karakteristik Auditing :
• Objektif independen yaitu tidak tergantung pada jenis atau aktivitas organisasi yang diaudit
• Sistematis terdiri dari tahap demi tahap proses pemeriksaan
• Ada bukti yang memadai yaitu mengumpulkan, mereview, dan mendokumentasikan kejadian – kejadian
• Adanya criteria untuk menghubungkan pemeriksaan dan evaluasi bukti – bukti


Teknik / Metode Auditing :
• Otomatisasi, yaitu seluruh proses di dalam pemrosesan data elektronik mulai dari input hingga output cenderung secara otomatis, bentuk penggunaan dan jumlah kertas cenderung minimal, bahkan seringkali tidak ada ( paperless office ) sehingga untuk penelusuran dokumen ( tracing ) audit berkurang dibandingkan sistem manual yang banyak menggunakan dokumen dan kertas.
• Keterkaitan aktivitas yang berhubungan dengan catatan – catatan yang kurang terjaga.
• Dengan sistem on line mengakibatkan output seringkali tidak tercetak.
• “ Audit Arround Computer ” yang mengabaikan sistem komputer tetapi yang dilihat atau yang diuji adalah Input dan Output.
• “ Audit Through Computer ” menggunakan bantuan komputer ( atau software ) untuk mengaudit.
2.4 Perbedaan Komputer dan Manual dari Segi Audit
Audit dalam perusahaan yang menggunakan komputer berbeda dengan audit untuk perusahaan yang masih menggunakan sistem manual. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel Perbedaan Sistem Komputer dan sistem Manual

SEGI SISTEM KOMPUTER SISTEM MANUAL
1. Visibility (a) Dokumen tidak dapat dilihat.
(b) Proses langsung masuk komputer dan otomatis mempengaruhi laporan
(c) Secara serentak memenuhi beberapa tujuan. (a) Dapat dilihat
(b) Dicatat dan tidak otomatis mempengaruhi laporan keuangan.
(c) Tidak secara serentak
2. Sarana dan Fasilitas (a) Lebih banyak dan lebih cepat. (a) Sedikit dan lebih lama
3. Personalia (a) Ahli bidang komputer (a) tidak diperlukan
4. Pemisahan Tugas (a) Pengumpulan dan memproses data. (a) Tidak dipisahkan

Keterangan :
Visibility
Auditor tidak akan mampu melihat formulir transaksi yang diproses oleh komputer, karena setiap terjadi transaksi dapat langsung dimasukkan ke komputer dan langsung diproses dan hasilnya secara otomatis mempengaruhi laporan keuangan. Auditor tidak dapat melihat bagaimana komputer memroses transaksi, melakukan perhitungan, posting dan lain – lain, dan buktinyapun tidak dapat dilihat.
Komputer dapat memroses suatu transaksi secara serentak untuk memenuhi beberapa tujuan. Misalnya : pencatatan produksi yang sudah siap, secara otomatis serentak dengan pencatatan persediaan, harga pokok per unit, laporan produksi menurut lokasi dan lain – lain, dan auditor tidak memiliki bukti tentang proses yang dilakukan komputer.
Sarana dan Fasilitas
Sistem komputer (khususnya yang besar) memerlukan sistem ruangan, peralatan, perawatan dan fasilitas yang khusus pula. Akan tetapi relatif lebih mudah dalam pemrosesan data dan penyimpanan. Dalam sistem manual pemrosesan data lebih lama dan memerlukan tempat penyimpanan yang lebih banyak.
Personalia
Sistem komputer selain memerlukan hardware, sogtware, juga memerlukan pegawai yang mempunyai kemampuan masing-masing dibidang seperti programer, operator, system analyst data, controller dan lain – lain. Dalam sistem manual hal ini tidak diperlukan.
Pemisahan Fungsi
Dalam sistem komputer kegiatan mengumpulkan dan memproses data dipusatkan dibagian komputer. Dalam sistem manual kedua fungsi ini biasanya dipisahkan. Jika ditinjau dari segi tujuannya, maka pengendalian akuntansi berdiri sendiri terhadap sistem pemrosesan data yang digunakan baik secara manual, mekanis, campuran, maupun komputer. Stuktur dan pengendalian akuntansi sangat dipengaruhi oleh sistem pengolahan data yang digunakan. Sistem pengolahan data yang bersifat manual berbeda dengan sistem pengolahan data yang bersifat elektronik / komputer. Oleh karena itu, maka prosedur penilaian terhadap pengendalian internnya juga akan dipengaruhi oleh keadaan ini.
Dalam penerapan sistem komputer, perusahaan dapat menerapkan sistem komputer penuh atau gabungan dari sistem manual, mekanis dan komputer baik komputer milik sendiri atau disewa dari perusahaan lain ( time sharing ).
2.4 Dampak Komputer Dalam Audit
Pada saat komputer pertama kali digunakan, banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses audit akan banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan teknologi komputer. Ada dua utama yang harus diperhatikan dalam audit atas pemrosesan data elektronik, yaitu pengumpulan bukti ( evidence collection ) dan evaluasi bukti ( evidence evaluation ).
2.4.1 Perencanaan Audit ( Audit Planning )
Tujuan perencanaan audit adalah untuk menentukan why, how, when dan by whom sebuah audit akan dilaksanakan. Aktivitas perencanaan audit meliputi:
• Penetapan ruang lingkup dan tujuan audit
• Pengorganisasian tim audit
• Pemahaman mengenai operasi bisnis klien
• Kaji ulang hasil audit sebelumnya ( jika ada )
• Mengidentifikasikan factor – factor yang mempengaruhi resiko audit
• Penetapan resiko dalam lingkungan audit misalkan bahwa inherent risk, control risk dan
detection risk dalam sebuah on – line processing, networks, dan teknologi maju database
lainnya akan lebih besar daripada sebuah sistem akuntansi manual
2.42 Proses Pengumpulan Bukti
Proses keandalan pengumpulan bukti dalam sebuah sistem yang terkomputerisasi seringkali akan lebih kompleks daripada sebuah sistem manual. Hal ini terjadi karena auditor akan berhadapan dengan keberadaan sebuah pengendalian internal pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang kompleks karena teknologi yang melekat dan sangat berbeda dengan pengendalian sistem manual. Sehingga sebuah sistem informasi berbasis komputer secara alamiah mempunyai inherent risk yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemrosesan manual.
Sebagai contoh dalam sebuah proses ‘ update ’ data memerlukan seperangkat pengendalian yang memang berbeda karena kondisi alamiah yang melekatinya. Atau dalam proses pengembangan sebuah sistem, maka diperlukan pengendalian lewat berbagai ‘ testing program ’ yang mungkin tidak ditemui dalam sistem manual.
Untuk itu auditor harus mampu memahami pengendaliannya untuk dapat memperoleh keandalan sebuah bukti yang kompeten. Namun memahami pengendalian dalam sebuah sistem yang berbasis teknologi sangatlah tidak mudah. Perangkat keras maupun lunak terus berkembang secara cepat seiring perkembangan teknologi. Sehingga selalu ada kesenjangan waktu antara teknologi yang dipelajari oleh auditor dengan perkembangan teknologi yang cepat.
Sebagai contoh, dengan meningkatnya penggunaan transmisi komunikasi data, maka auditor paling tidak juga harus memahami prinsip – prinsip kriptografi ( penyandian ) dalam sebuah jaringan yang terintegrasi.


2.4.3 Evaluasi Bukti
Bukti audit dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer seringkali berupa angka – angka digital, dan kadangkala sulit dalam penelusurannya karena tidak berbentuk fisik seperti di lingkungan manual. Dokumen – dokumen konvensional ( hardcopy ) yang bersifat verifiable evidence dan mengarah ke paperless office. Dokumen atau hardcopy bukan lagi menjadi bagian utama untuk tujuan pencatatan. Dokumen-dokumen tersebut digantikan dengan sinyal kode binary digit dalam bahasa komputer yang intangible.
Aktivitas yang dapat dilakukan komputer dalam pelaksanaan audit adalah :
a. Audit Sampling. Dalam audit sampling ini komputer dapat berperan dalam menghitung parameter sample, memilih sample, dan menilai hasil sample.
b. Simulasi. Komputer digunakan dalam menilai software yang dimiliki oleh klien. Auditor dapat membuat rekapitulasi “specification sheet” yang menggambarkan bagaimana proses kerja sistem klien, sehingga auditor dapat bekerja dengan sistem komputer tersebut.
c. Pengumpulan data yang akan diuji. Pengumpulan data dilakukan dengan catatan “tagged” yang digunakan bersama dengan Integrated Test Facility ( ITF ).
d. Penelaahan analitis ( analitical review ).

BAB III
AUDITING SISTEM PDE

3.1 Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya.
Auditing PDE adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan apakah sistem komputer perusahaan mampu mengamankan harta, memelihara kebenaran data, mampu mencapai tujuan perusahaan secara efektif, dan menggunakan aktiva perusahaan secara tepat.
3.2 Auditing dalam lingkungan data elektronik.
Suatu lingkungan pengolahan data elektronik ( PDE ) adalah bila suatu komputer dengan tipe atau ukuran apapun digunakan dalam pengolahan informasi keuangan suatu perusahaan yang signifikan bagi audit, terlepas apakah komputer tersebut dioperasikan oleh perusahaan yang bersangkutan atau oleh pihak ketiga.
Tujuan dan Lingkup Audit secara keseluruhan tidak mengalami perubahan dalam lingkungan pengolahan data elektronik. Akan tetapi penggunaan suatu komputer dapat mengubah pengolahan dan penyimpanan informasi keuangan dan dapat berdampak terhadap organisasi dan prosedur yang digunakan oleh perusahaan dalam mencapai pengendalian intern yang memadai. Oleh karena itu, prosedur yang digunakan oleh auditor dalam memperoleh pemahaman dan melakukan pengujian pengendalian atas sistem akuntansi dan pengendalian intern yang berkaitan dengan serta sifat, saat, dan luas prosedur audit lainnya dapat dipengaruhi oleh lingkungan data elektronik.
3.3 Keahlian dan Kompetensi Auditor dalam audit PDE
Jika auditor melaksanakan auditnya dalam pengolahan data elektronik, maka ia harus memiliki pemahaman yang cukup mengenai perangkat keras, perangkat lunak dan sistem pengolahan data dengan komputer untuk merencanakan penugasan dan ia harus memahami bagaimana dampak pengolahan data elektronik terhadap prosedur yang digunakan oleh auditor dalam memperoleh pemahaman dan melakukan prosedur audit, termasuk penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer ( TABK ).

Auditing Menggunakan Komputer :
Tiga cara yang dapat digunakan oleh auditor dalam melaksanakan prosedur audit dengan menggunakan komputer :
1. Memroses data pengujian auditor pada sistem komputer klien sebagai bagian dari pengujian pengendalian.
2. Menguji pembukuan yang diselenggarakan komputer sebagai sarana untuk melakukan verifikasi atas laporan keuangan klien, dan
3. Menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang terpisah dari catatan klien.
Penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam audit atas laporan keuangan umumnya menyangkut :
1. Pengujian program yang dipergunakan oleh perusahaan.
2. Pengujian file perusahaan.
3. Penggunaan mikrokomputer
3.4 Auditing Software
Software audit yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua golongan :
1. Perangkat lunak audit terspesialisasi ( SAS/ specialized audit software )
2. Perangkat lunak auidit tergeneralisasi ( GAS/ generalized audit software )
3.4.1 Perangkat Lunak Terspesialisasi ( Spcilized Audit software)
SAS merupakan satu atau lebih program khusus yang dirancang oleh auditor agar sesuai dengan situasi audit tertentu. Software audit ini jarang digunakan karena penyiapannya maka waktu dan mahal, dan diperlukan keahlian auditor dibidang komputer. Cara penanggulangannya dapat dengan menggunakan program yang relevan dengan tujuan audit yang saat itu digunakan oleh perusahaan.
3.4.2 Perangkat Lunak Audit Tergeneralisasi ( GAS / Specialized Audit Software )
Perangkat lunak audit yang digeneralisasi terdiri dari seperangkat program komputer yang secara bersama melaksanakan bermacam fungsi pemrosesan data atau manipulasi data. GAS dikembalikan oleh kantor akuntan untuk berbagai tugas audit dan dapat digunakan pada berbagai perusahaan.
Program – program yang digeneralisasi mempunyai dua manfaat penting :
1. Program ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pelatihan bagi staf auditor dalam menggunakan program, meskipun hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang PDE, dan tidak perlu memiliki pengetahuan dalam pemrograman.
2. Dapat diterapkan pada lingkup tugas – tugas yang lebih besar tanpa harus mengeluarkan biaya atau mengalami kesulitan dalam mengembangkan program.
Kelemahan utama program komputer yang digeneralisasi adalah biaya pengembangan pada awalnya besar, dan kecepatan pengolahan relatif kurang efisien.
Fungsi GAS :
1. Menarik atau memanggil data dari struktur file ,media file , tata letak record perusahaan yang sedang di audit. Data ditarik, di edit dan transfer ke file audit.
2. Menghitung dengan data. Dengan melaksanakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Misalnya verifikasi kebenaran foot-ing dalam buku harian dan perkalian pada faktor penjualan.
3. Melaksanakan pembandingan dengan data. Dengan menggunakan operator logis. Misalnya pembandingan batas kredit pelanggan dibandingkan dengan saldo perkiraan pelanggaan, dimana setiap saldo perkiraan yang melebihi batas kredit dicatat untuk ditindaklanjuti.
4. Mengikhtisarkan data. Untuk menyediakan dasar pembandingan. Misalnya daftar gaji terinci bisa dikhtisarkan untuk dibandingkan dengan laporan gaji.
5. Menganalisis data untuk menyediakan dasar guna mengkaji kecenderungan atau menilai. Misalnya, piutang usaha individual umumnya dapat diurut sebagai dasar penilaian kemungkinan penagihannya.
6. Menyusun kembali data dengan operasi-operasi penyortiran dan penggabungan. Misalnya, total kuantitas penjualan berbagai produk yang dijual oleh perusahaan dapat disortir menurut urutan untuk memudahkan analisis.
7. Mendapatkan data statistik dari suatu deretan data. Misalnya, jumlah mean dan median penjualan bulan lalu dapat dihitung untuk membantu analisis.
8. Mencetak keluaran ( output ). Seperti laporan, analisis dan formulir. Misalnya, formulir dan amplop permintaan konfirmasi.
Prosedur untuk setiap aplikasi GAS :
Prosedur penggunakan paket GAS dimulai dari penetapan tujuan merencanakan tujuan audit dan program kerja untuk aplikasi tertentu. Kemudian auditor memasukkan rincian mengenai aplikasi pada formulir spesifikasi yang dicetak sebelumnya. Spesifikasi ini dibutuhkan untuk memberitahu sistem komputer tentang ciri khas file tempat data aplikasi itu disimpan, berbagai fungsi dan langkah pemrosesan yang harus dilaksanakan oleh software dan isi serta format keluarannya.
Kemudian auditor mendapatkan file induk dan file transaksi perusahaan untuk aplikasi itu dan memeriksa keotentikannya. Pemeriksaan ini umumnya terdiri dari pengumpulan total pengendali field data kunci dan merekonsiliasikan total ini agar sesuai dengan total pada perkiraan buku besar.Pada waktu yang disepakati bersama, auidtor menyerahkan spesifikasi tersebut untuk diproses oleh sistem komputer klien. Spesifikasi ini dapat diproses melalui formulir yang dapat discan secara otomatis atau media magnetik lainnya. Auditor juga dapat menggunakan paket GAS yang disimpan pada pita magnetik, disk magnetik. Auditor mengamati dengan ketata pemrosesan semua operasi komputer. Jika pemeriksaan telah selesai auditor segera mengambil alih semua output dan juga paket GAS serta spesifikasinya.

3.5 Tahap – tahap Audit PDE
Audit PDE dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit PDE menurut Ron Weber (1982) terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
1. Tahap pemeriksaan pendahuluan
2. Tahap pemeriksaan rinci.
3. Tahap pengujian kesesuaian.
4. Tahap pengujian kebenaran bukti.
5. Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.
3.5.1 Tahap Pemeriksaan Pendahuluan.
Dalam tahap ini auditor melakukan audit terhadap susunan , struktur, prosedur, dan cara kerja komputer yang digunakan perusahaan. Dalam tahap ini auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri menolak melakukan / meneruskan auditnya. Atau jika audit sudah terlanjur dilaksanakan, maka auditor dapat membalikan pendapat kualifikasi.
3.5.2 Tahap Pemeriksaan Rinci.
Tahap audit secara rinci dapat dilakukan jika auditor memutuskan melanjutkan auditnya. Dalam tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya.
3.5.3 Tahap Pengujian Kesesuaian.
Tujuan pengujian kesesuaian adalah untuk mengetahui apakah struktur pengendalian intern yang digariskan diterapkan sebagaimana mestinya atau tidak. Dalam tahap ini auditor dapat menggunakan ‘ COMPUTER ASSITED EVIDANCE COLLECTION TECHNIQUES’ ( CAECTs ) untuk menilai keberadaan dan kepercayaan auditor terhadap struktur pengendalian intern tersebut.
3.5.4 Tahap Pengujian Kebenaran Bukti.
Tujuan pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten, sehingga auditor dapat memutuskan apakah resiko yang material dapat terjadi atau tidak selama pemrosesan data di komputer. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah ( Davis at.all. 1981 ) pengujian untuk :
1. Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
2. Menilai kualitas data
3. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
4. Membandingkan data dengan perhitungan fisik
5. Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.

BAB IV
KESIMPULAN

Komputerisasi mempunyai dampak yang besar terhadap prosedur dan teknik auditing. Pelaksanaan semua audit dilandasi standar yang menyangkut profesionalisme yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pelaksanaan audit PDE tidak dapat menghilangkan kebutuhan akan pengalaman dan penilaian profesional auditor.
Tiga pendekatan kunci metode auditing berdasarkan komputer ( EDP Auditing ) adalah auditing di sekitar komputer, auditing melalui komputer dan auditing dengan komputer. Cara yang digunakan dalam EDP auditing adalah data uji, pengujian terpadu, simulasi paralel, teknik modul audit terpasang dan audit dengan bantuan mikrokomputer.
Proses audit PDE terdiri dari tahap – tahap mulai dari tahap pemeriksaan pendahuluan, tahap pemeriksaan rinci, tahap pengujian kesesuaian, tahap pengujian kebenaran bukti, dan tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.
Audit PDE melibatkan software audit untuk membantu pengujian serta evaluasi record dan file perusahaan. Penggunaan software audit memerlukan pertimbangan antara biaya dan manfaat.
Auditor atau stafnya dalam melaksanakan audit di lingkungan PDE harus mempunyai keahlian minimum tentang sistem berkomputer ( PDE ).

DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, Standard Profesional Akuntan Publik, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 1994.

Kell, Walter G. and William C. Boyton, Modern Auditing, 5TH ed., John Wiley & Sons, Inc., 1992.

Watne, Donald A., and Peter B.B. Turney, Auditing EDP System, 2nd ed., Prentice Hall, 1990.

Weber, Ron, EDP Auditing : Conceptual Foundation and Practice, 2 nd ed., Mc. Graw-Hill, Inc., 1988.

______.2008.www.google.com.AUDIT SI.Pekanbaru.

Senin, 16 Maret 2009

Proposal KP Yayasan Pendidikan Cendana

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

ANALISA SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KESISWAAN (SIAK) SMU CENDANA PEKANBARU RIAU

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana

Oleh :

RIDWAN HAINIM
10553001564

JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2008


A. LATAR BELAKANG
Dalam menyelesaikan studi strata-1 (S-1), mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA RIAU harus memenuhi berbagai persyaratan dan salah satu diantaranya adalah melaksanakan Kerja Praktek (KP). Kerja Praktek merupakan bagian dari kurikulum yang berupa studi langsung mahasiswa ke lapangan.
Dalam kerja praktek ini, saya mengambil judul Analisa Sistem Informasi Akademik dan Kesiswaan pada SMU Cendana Pekanbaru. Saya memilih sekolah ini karena SMU Cendana Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang terfavorit berskala nasional di Provinsi Riau. Sekolah ini berada dibawah pengawasan PT. Chevron Pacific Indonesia (PT.CPI) melalui suatu yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Cendana (YPC) yang tersebar di beberapa tempat seperti di Rumbai, Minas, Duri, dan Dumai. Judul ini diambil karena mengingat SMU Cendana Pekanbaru telah memiliki suatu sistem akademik dan kesiswaan yang mendukung dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
Sistem Informasi Akademik dan Kesiswaan adalah suatu sistem yang memungkinkan para orang tua dan siswa untuk melihat perkembangan akademik siswa selama disekolah. Dan sistem ini juga sangat membantu para guru dalam hal pengolahan nilai. Sistem ini telah menjadi media antara orang tua siswa dengan pihak sekolah.
Dengan penjelasan diataslah maka kami memilih SMU Cendana Pekanbaru sebagai tempat kerja praktek dan melaksanakannya sesuai dengan disiplin ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.

B. TUJUAN
Dalam kerja praktek ini terdapat dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
• TUJUAN UMUM
1. Memenuhi persyaratan kurikulum Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains & Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan terhadap masalah yang ada di lapangan.
• TUJUAN KHUSUS
1. Mempelajari dan menganalisa Sistem Informasi Akademis dan Kesiswaan yang diterapkan di SMU Cendana Pekanbaru.
2. Mengetahui dampak dari Sistem Informasi Akademis dan Kesiswaan.
3. Mengusulkan perbaikan dan pengembangan jika terdapat berbagai kekurangan didalam sistem tersebut.
4. Sebagai acuan untuk pengembangan sistem yang lebih baik di masa mendatang.


C. RUMUSAN MASALAH
Setelah melakukan studi literatur, maka kemudian diputuskan apa yang menjadi ide untuk diteliti lebih lanjut dalam kerja praktek ini. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana menganalisa sistem informasi akademik dan kesiswaan di SMU Cendana Pekanbaru.

D. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan kerja praktek ini ruang lingkup prakteknya di titikberatkan pada analisa cara kerja Sistem informasi yang digunakan untuk melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan akademis siswa yang diterapkan oleh SMU Cendana Pekanbaru.
SIAK ini menyediakan informasi tentang data – data siswa yang meliputi nilai, absensi, prilaku, dll.
Dalam menganalisis cara kerja Sistem Informasi Akademis dan Kesiswaan tersebut akan diperhatikan troubleshooting yang mungkin terjadi dalam penerapannya serta pemecahan masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis adalah dari berbagai aspek :
1. Data siswa
2. Data nilai siswa
3. Data Guru
4. Data Absensi Siswa

E. METODOLOGI PENELITIAN
Data yang diperlukan dalam penulisan kerja Praktek ini diperoleh dengan cara sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Menggunakan pustaka-pustaka yang telah ada untuk digunakan sebagai referensi atau bahkan digunakan sebagai bahan pembanding.
2. Pengamatan/Observasi
Mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian.
3. Wawancara.
Peneliti bertatap muka langsung dengan sumber informasi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung.
4. Analisa Sistem
Membahas data-data yang diperoleh dari hasil pengolahan data sehingga lebih memperjelas pengolahan data.
5. Pembuatan Dokumentasi / Laporan
Melakukan proses dokumentasi untuk lebih memperjelas hasil dari analisa.

F. MATAKULIAH PENUNJANG KERJA PRAKTEK
Adapun matakuliah yang menunjang kerja praktek ini adalah
1. Basis Data
2. Rekayasa Perangkat Lunak
3. Analisa & Perancangan Sistem Informasi I & II

G. TEMPAT DAN JADWAL PELAKSANAAN
Tempat yang akan dijadikan kerja praktek adalah SMU Cendana Pekanbaru. Dan kami bermaksud akan melaksanakan kerja praktek pada tanggal 01 – 30 November 2008 dengan perincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Minggu ke-
NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Orientasi Lapangan
2 Pengamatan Lapangan
3 Penyesuaian Metode
4 Pengumpulan Data Lapangan
5 Analisa Sistem
6 Penyusunan Laporan
7 Presentasi Laporan

H. RENCANA KERANGKA LAPORAN
Untuk memudahkan dalam memahami laporan penulisan kerja praktek maka dikemukakan sistematika penulisan agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
a. BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
b. BAB II. PROFIL INSTANSI
Menjelaskan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.
c. BAB III. LANDASAN TEORI
Menjelaskan secara teoritis tentang hal-hal spesifik dan teori-teori serta metode analisis yang mendukung dalam menganalisa Sistem Informasi yang akan ditemui selama kerja praktek.
d. BAB IV. ANALISIS SISTEM INFORMASI
Menjelaskan hasil analisis Sistem Informasi Akademik dan Kesiswaan dengan metode analisis dalam mendukung setiap kegiatan pengajaran di SMU Cendana Pekanbaru.
e. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran mengenai mekanisme Sistem Informasi yang menutup laporan kerja praktek ini.


I. PENUTUP
Kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak SMU Cendana Pekanbaru untuk dapat menerima kami mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau untuk melaksanakan kerja praktek tersebut.
Demikianlah proposal permohonan kerja praktek ini kami buat agar kiranya dapat menjadikan bahan acuan dan bahan pertimbangan untuk melaksanakan kerja praktek pada institusi yang Bapak Pimpin, bila ada kekurangan kami mohon maaf atas perhatian dan persetujuan yang diberikan kami haturkan banyak terima kasih.

UKMK - Vulkanisir Ban Sepeda Motor

BAB I
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini istilah ekonomi rakyat seolah-olah menjadi trendsetter baru dalam wacana pembangunan. Ambruknya ekonomi Indonesia yang selama lebih dari tiga dasawarsa selalu dibanggakan oleh pemerintah Orde Baru, memaksa berbagai pihak meneliti kembali struktur perekonomian Indonesia.
Berbagai kajian berhasil mengidentifikasi satu faktor kunci penyebab keambrukan ekonomi Indonesia, yaitu ketergantungan ekonomi Indonesia pada sekelompok kecil usaha dan konglomerasi besar, yang ternyata tidak memiliki struktur internal yang sehat. Ketergantungan tersebut merupakan konsekuensi logis dari kebijakan ekonomi neoliberal yang mengedepankan pertumbuhan dengan asumsi apabila pertumbuhan tinggi maka dengan sendirinya akan membuka banyak lapangan kerja yang pada akhirnya akan mengurangi kemiskinan. Kenyataannya, kebijakan perekonomian tersebut menghasilkan struktur ekonomi yang tidak seimbang.
Dalam struktur ekonomi yang tidak seimbang tersebut, sekelompok kecil elit ekonomi - yang menurut BPS jumlahnya kurang dari 1% total pelaku ekonomi - mendapat berbagai fasilitas dan privilese untuk menguasai sebagian besar sumber daya ekonomi dan karena itu mendominasi kontribusi, baik dalam pendapatan domestik bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi, maupun pangsa pasar. Ketika elit ekonomi tersebut mengalami masalah keuangan sebagai akibat mismanajemen dan praktik-praktik tidak sehat, maka berbagai indikator seperti PDB dan pertumbuhan ekonomi merosot.
Namun, struktur ekonomi yang tidak seimbang tersebut ternyata juga menjadi berkat yang tersembunyi bagi Indonesia. Sebagian besar pelaku ekonomi yang selama ini berada dalam posisi marginal, informal, tidak mendapatkan fasilitas dan privilese, dan semacamnya, justru lebih mampu bertahan. Para pelaku ekonomi inilah yang sering disebut sebagai pelaku ekonomi rakyat.

A. Latar Belakang
Konsep Usaha Kecil Menengah Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan kepentingan tersebut, Bisa berasal dari perorangan atau kelompok.Kepentingan bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan untuk membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.
Pebedaan aliran dalam koperasi berkaitan dengan faktor idiologi dan pandangan hidup (way of lay) yang dianut oleh Negara dan masyarakat yang bersangkutan. Secara garis besar, ideologi Negara-negara di dunuia ini dapat dikelompokkan menjadi 3,yaitu:
• Liberalisme/kapitalisme
• Sosialime
• Tidak termasuk liberalisme maupun sosialisme
Implementasi dari masing-masing ideologi ini melahirkan system perekonomian yang berbeda. Pada gilirannya, suatu system perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan koperasi sebagai subsistemnya.
Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan system perekonomianya dan tentunya aliran kopersi yang dianut akan berbeda. Sebaliknya, setiap sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran koperasinyapun akan menjiwai system perekonomian dan ideologi bangsa tersebut.
B. Defenisi UKMK/Koperasi
Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi bersumber dari kata co-operation yang artinya “kerja sama”. Ada juga yang mengartikan koperasi dengan makna lain. Enriques memberikan pengertian koperasi yaitu menolong satu sama lain(to help one another) atau saling bergandengan tangan (hand in hand).

Defenisi ILO
Dalam definisi ILO , terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut.
• Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (association of persons).
• Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan (voluntrarily joined together).
• Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end ).
• Kopersi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (Badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis (formation of a demiocratically controlled business organization).
• Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking).
C.Sejarah UKMK
Keinginan untuk mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pemulihan ekonomi, berhubungan erat dengan usaha untuk mewujudkan bangsa yang beradab, adil dan makmur. suatu tugas dimana penduduk dapat menikmati keadaan adil dan makmur,yang kemakmurannya sejalan dengan keadilan.
Keberadaan BPS-KPKM yang memainkan peran besar dalam ekonomi nasional, merupakan tanda dari tingkat keikut sertaan masyarakat dalam kegiatan ekonomi. UKMK telah membuktikan dirinya dapat menjadi katup pengaman pada saat krisis, dengan penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah.
Peran strategis dan tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan membina UKMK menjadi salah satu pemeran utama perkembangan ekonomi nasional dan tidak dipinggirkan oleh pelaku ekonomi yang lain. Keberhasilan dalam perbaikan kemampuan dari UKMK, berarti memperkuat dunia usaha yang menyumbang pemulihan ekonomi nasional, sekaligus pada saat yang sama menyediakan dorongan yang nyata untuk pelaksanaan otonomi daerah.

Dengan cara pikir ini pemerintah dengan Keputusan Presiden No.178 th 2000 tentang susunan dan tugas organisasi lembaga pemerintah non departemen telah memutuskan untuk membentuk badan pengembangan sumberdaya koperasi dan pengusaha kecil menengah. Tugas badan ini yang utama adalah melakukan koordinasi fungsional dalam rangka memfasilitasi dan melayani UKMK untuk meningkatkan daya saing dan produktifitasnya.
D.Pembahasan Masalah
Begitu banyak masalah yang mencakup UKMK tetapi penulis pada kesempatan ini membahas masalah tentang Wirausaha Vulkanisir Ban Sepeda Motor.

D. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat/menerapkan suatu rancangan vulkanisir yang baik dalam pengadaan ban sepeda motor
2. Membantu masyarakat dalam membuat vulkanisir ban sepeda motor secara efektif dan efisien.
3. Sebagai salah satu syarat untuk lulus pada Mata Kuliah Pengantar Bisnis Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains Dan Teknologi UIN SUSKA RIAU.

BAB II
PEMBAHASAN

A. SEKILAS TENTANG Vulkanisir Ban Sepeda Motor
Istilah Vulkanisir di Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan penggunaan ban kendaraan, terutama mobil.Usaha vulkanisir mulai seemarak dengan banyaknya jumlah kendaraan angkutan yang beroperasi.
Sementara itu vulkanisir ban sepeda motor skala rumah tangga baru muncul pada era 1990-an.Usaha ini bertambah marak bersamaaan dengan munculnya krisis moneter yang terjadi yang tejadi sejak pertengahan tahun 1997.Seperti diketahui,krisis berkepanjangan ini menyebabkan kenaikan suku cadang dan sepeda motor.
Dalam pengertian ilmiah atau teknik industri,vulkanisir merupakan pekerjaan yang berkaitan denga membuat barang dengan cara mencampur dan memanaskan karet mentah dengan sulfur dan beberapa zat akselerator untuk mempercepat proses.Sementara,temperature yang digunakan adalah 1500C-1530C.
Meskipun dilakukan dengan cara manual dan sederhana,mutu ban sepeda motor vulkanisir bisa mencapai 10bulan bahkan 1tahun.
Dari pengertian tersebut,ban vulkanisir bisa diartikan dengan ban bekas yang telah divulkanisasi,yaitu dilapis ulang menggunakan bahan dan peralatan tertentu.Sedangkan vulkanisir ban adalah suatu pekerjaan untuk membuat ban bekas yang sudah tidak bisa terpakai menjadi ban yang bisa dipakai kembali.

B. BAHAN DAN PERALATAN
1.Bahan
Dalam pembuatan vulkanisir ban sepeda motor bahan dibedakan menjadi Bahan baku dan bahan pendukung.Bahan Baku adalah mutlak yaitu tidak bisa diganti oleh bahan apaun.Sedangkan bahan pendukung adalah kebalikannya yaitu bisa digantikan oleh bahan lain.
a.Bahan baku
• Ban bekas
Untuk ban bekas dibagi dalam 2 jeis yaitu :ban bekas untuk sepeda motor bebek dan ban bekas untuk sepeda motor sport.
• Karet Vulkanisir
Untuk memperoleh hasil vulkanisir yang baik,dalamarti layak dan nyaman dipakai,tahan lama,serta kuat maka ketika memvulkanisir sebaiknya menggunakan

karet yang khusus untuk keperluan tersebut.Ukuran karet vulkanisir ada dua macam yaitu ukuran 2cm dan 3cm.Karet vulkanisir ini bisa diperoleh membeli / memesan dari pabrik karet langsung a,distributor dan KUD.
b.Bahan pendukung
• Lem Karet
Lem karet yang digunakan adalah lem khusus yang berbentuk lembaran atau gulungan karet tipis berwarna putih kekuningan.Jika susah mendapatkan lem karet dapat diganti dengan lem tambal.
• Bensin
Bensin digunakan untuk mencairkan lem karet.
• Silikon Emulsi
Bahan silicon berguna untuk mencegah lengketnya ban yang divulkanisir pada matres(alat cetak vulkanisir)ketika matres dipanaskan.

2.Peralatan

A.Peralatan Pokok
a.Matres(Alat Cetak Vulkanisir)
Matres terbuat dari aluminium dan memiliki bentuk alur yang beragam.Matres tidak berbentuk lingkaran penuh tapi seperempat lingkaran saja dengan diameter 17 atau 18 inci.
b.Kompor tekan
Kompor tekan yang digunakan dalam vulkanisir adalh kompor yang umum digunakan oleh para pedagang kaki lima.Kompor berbahan minyak tanah sejenis ini mudah diperoleh di berbagai tempat.Sebuah matres membutuhkan dua kompor tekan.
c.Gergaji Parut
Fungsi gergaji ini adalah untuk memarut permukaan luar ban.Alat ini cukup sederhana dan dapat dibuat sendiri.

B.Peralatan Bantu
a.Karet penekan
Berguna untuk mengisi bagian dalam ban yang sedang divulkanisir dalam matres.
b.Kuas
Berguna untuk mengoleskan lem karet ke ban.

c.Minyak Tanah
Sebagai bahan bakar kompor.
d.Palu karet
Untuk membantu merekatkan permukaan ban yang telah dilapisi karet.
e.Gunting
Untuk memotong lembaran karet.
f.Mistar
Untuk menentukan panjang dan lebar karet ban bekas yang hendak divulkanisir.
g.Pisau
Untuk merapikan lebihan pada sisi ban yang telah dipres.
h.Alat pengoles silicon emulsi
Untuk mengoleskan silicon emulsi diatas matres saat akan dilakukan pengepresan.

C. PROSES VULKANISIR BAN SEPEDA MOTOR
A.Penataan Ruang Produksi
Bagian bagian utama dari ruang produksi:
1.Ruang Pengepresan
Bagian ruang untuk proses pengepresan
2.Ruang Penyimpanan Peralatan dan Bahan
Ruang tempat penyimpana bahan dan peralatan sekaligus.
3.Ruang Kerja
Ruang tempat melakukan segala aktivitas kerja.
4.Gudang
Ruang untuk penyimpana ban hasil vulkanisir.
B.Urutan Kerja
1.Memarut Permukaan ban bekas
Pemarutan ini akan membantu lem karet menempel pada ban.
2.Memotong karet
Sebelum dipotong ukurlah karet terlebih dahulu agar ukurannya sama dengan ban yang akan divulkanisir.
3.Mengelem Karet vulkanisir
Gunakan lem karet yang telah diencerkan dengan bensin.Agar lem merata,gunakan kuas untuk membantu meratakan lem

4.Pengepresan
Oleskan silicon emulsi pada permukaan matres secara merata menggunakan pengoles dari bambu yang dibalut kain kaos.Masukkan ban kedalam matres.Setelah itu letakkan besi penekan diatasnya.Atur kekencangan penekan ini dengan cara memutar baut hingga kencang.Lalu nyalakan kompor,dan masukkan kompor dibawah matres.Untuk hasil yang maksimal panaskan matres hingga 1530C.Setiap pengepresan memerlukan waktu 15 menit untuk tiap seperempat bagian.
5.Penyimpanan
Ban hasil vulkanisir disimpan dalam gudang penyimpanan.Agar lebih rapi ban bisa dibungkus dengan plastik

D. PERENCAAN KEUANGAN, PENGGALANGAN RELASI, DAN PEMASARAN
A.Perencaan Keuangan
Sebelum memulai usaha,banyak hal yang perlu dipikirkan dengan matang.Perencanaan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan setiap memulai suatu usaha agar anda mampu memahami risikonya.
Dalam memulai usaha,mengelola modal sendiri jauh lebih aman.Jika kelak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,tidak perlu menanggung beban utang kepada siapapun.Tetapi jika tidak ada dapat juga mencari bantuan dari pihak lain.Beberapa contoh pinjaman dari pihak lain:
• Pinjaman dari kawan atau kerabat
Pinjaman seperti ini biasanya tanpa jaminan atau agunan.Meskipun demikian,biasanya pemberi modal mengharapkan pembagian laba yang didapat.Dalam hal ini kepercayaan pemilik modal harus dijaga.Oleh karena itu harus punya target kerja dan adalah keuntumgan.
• Pinjaman Overdraft dari Bank
Pinjaman overdraft adalah pinjaman jangka pendek dengan agunan atau jaminan tertentu untuk memenuhi modal kerja selama beberapa bulan.

Beberapa point keuangan yang dihadapi dalam vulkanisir ban sepeda motor:
1.Penentuan target keuangan jangka pendek dan jangka panjang
Dalam hal ini kita dihadapkan pada persoalan dasar tentangharapan dalam usaha vulkanisir.Persoalan akan terjawab bila kita membuat rencana keuangan jangka panjang dan jangka pendek.Tujuan keuangan harus jelas,dapat dipelajari,dirumuskan,dan dikomunikasikan sehingga dapat membantu dalam menghadapi dan mengantisipasi segala situasi yang akan terjadi.
2.Penentuan Biaya Tenaga Kerja
Penentuan biaya tenaga kerja merupakan proyeksi pengeluaran dari usaha yang akan dijalankan.Penghitungan ini dapat diproyeksikan untuk jangka pendek dan jangka panjang.
3.Biaya Pemeliharaan Alat Dan Penyediaan Bahan
Meskipun yang digunakan alat sederhana tetap harus dirawat.Tentunya perawatan memerlukan dana yang harus diperhitungkan.Demikian Halnya dengan biaya pengadaan bahan atau belanja bahan sehari-hari.
4.Biaya Penyusutan Peralatan
Penyusutan harus diperhitungkan karena tidak ada barang yang tidak memilki batas masa pakai.Untuk itu kita harus memprediksi masa pakai alat tersebut.

B.Penggalangan Relasi
Berikut Relasi yang perlu digalang dalam usaha vulkanisir ban sepeda motor:
• Para pemasok bahan baku ban bekas,meliputi pengumpul ban bekas, bengkel sepeda motor, dan tukang tambal ban.
• Toko bahan kimia, perusahaan, atau distributor karet.
• Para penjual dan distributor ban
• Konsumen langsung, seperti pengusaha/pengemudi ojek sepeda motor dan para pemilik sepeda motor dari kalangan menengah kebawah.

C.Pemasaran
1.Tujuan
Tujuan adalah hasil jangka panjang yang hendak dicapai dalam usaha vulkanisir.Tujuan ini masih berupa pernyataan yang luas, mencakup berbagai aspek, bersifat realistis, dan memberikan tantangan.Penentuan tujuan harus berorientasi pada enam unsur pemasaran, yaitu:produk, biaya produksi, tempat menawarkan produk,promosi,konsumen,dan pemasaran.

2.Sasaran/Target Pasar
Penentuan target pasar dapat dilakukan dengan pertanyaan berikut:
• Siapa saja yang akan menjadi konsumen produk kita?
• Bagaimana status dan kondisi social ekonomi mereka?
• Apa saja yang menjadi daya tarik pemasaran bagi mereka?
• Model/produk seperti apa yang mereka inginkan dari produk yang telah kita buat?
• Bagaimana mereka memandang kualitas produk kita?
3.Posisi Pasar
Menetapkan posisi pasar merupakan bagian perencanaan yang selalu berdampingan dengan proses penentuan target pasar.Bagian ini akan menetukan citra dari suatu produk.
4.Strategi
Strategi mencakup 3 hal:
• Strategi Promosi
Menyangkut kemauan dan kemampuan untuk memanfaatkan alat-alat atau sarana promosi yang ada seefektif mungkin.
• Strategi Garansi
Diberikan sebagai upaya jaminan kualitas kepada konsuman.
• Bonus
Pemberian bonus kepada pihak yang membantu dalam proses pemasaran dengan persentase tertentu.

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

1. Bisnis Vulkanisir dapat juga menjadi alternative dalam mencari keuntungan.
2. Bisnis Vulkanisir Ban sepeda motor dapat dikerjakan dengan alat sederhana.
3. Alat dan bahan Vulkanisir ban sepeda motor mudah didapat dan ekonomis.
4. Perkembangan bisnis ini relative meningkat seiring dengan pemintaan pasar.

B.SARAN
1. Dalam memulai bisnis ini niat harus benar-benar matang karena resiko yang ditimbulkan juga besar.
2. Usahakan modal awal dalam memulai bisnis ini merupakan modal sendiri.
3. Dalam menjalani bisnis ini harus mempunyai target dan strategi yang jelas dan menjamin.
4. Dalam menjalani bisnis ini bergabunglah dengan yang professional dalam bidang ini.

Etika Perkawinan Menurut Islam

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Segala puji bagi Allah yang telah mensyariatkan pernikahan/perkawinan kepada hamba – hamba-Nya, untuk memenuhi kebutuhan naluri manusia. Shalawat dan salam disampaikan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah mensunnahkan cara mencapai kesucian dan ketahanan manusia untuk kebaikan akhlaknya.
Bertitik tolak dari Pandangan Islam secara umum tentang alam, kehidupan, dan manusia, Islam tidak membiarkan satu segipun kejiwaan manusia tanpa sistem dan alternatifnya. Banyak terjadi penyimpangan dalam pernikahan pada masa ini, maka dari itu diperlukan pemahaman agar tidak menyimpang dari yang semestinya.

I.2 Pokok Permasalahan
Sebenarnya banyak hal yang menyangkut dengan Etika Perkawinan dan Perkawinan itu sendiri. Tetapi dalam kesempatan ini penulis membatasi pembahasan pada tiga pokok permasalahan saja. Pokok Permasalahan tersebut adalah; adab memilih jodoh, hak dan kewajiban suami dan istri, dan adab berhubungan intim.

I.3 Tujuan Penulis
Adapun ujuan dari pembuatan Makalah ini adalah ;
1. Sebagai salah satu syarat untuk LULUS pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains Dan Teknologi UIN SUSKA RIAU..
2. Mengetahui tentang tata cara dalam memilih jodoh.
3. Memahami tentang hak dan kewajiban suami dan istri.
4. Memberikan informasi tentang tata cara dan adab dalam berhubungan intim, dan
5. Agar dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.

I.4 Ruang lingkup permasalahan
Ruang lingkup permasalahan makalah ini adalah pemahaman tentang Etika Perkawinan.

I.5 Cara pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan cara mengumpulkan keterangan dan data yang berhubungan dengan isi makalah yang terdiri dari berbagai buku maupun tulisan lain dari berbagai sumber yang membahas tentang permasalahan dari makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

II. 1. ADAB MEMILIH JODOH

Islam dengan syariat agungnya dan sistem yang menyeluruh, telah meletakkan beberapa kaidah dan hokum bagi masing – masing pelamar dan yang dilamar. Jika manusia mengikuti petunjuknya dan berjalan sesuai arahannya maka pernikahannya mewujudkan saling pengertian, cinta, dan kasih sayang. Mengantarkan keluarga menuju puncak keimanan yang kuat, akhlak yang lurus, jasmani yang sehat, akal yang matang dan jiwa yang tenang serta bersih.
Berikut ini penelasan tentang kaidah dan hukum tersebut :

1. Pemilihan atas dasar agama
Agama yang dimaksudkan di sini ialah pemahaman yang benar tentang islam dan pengamalan terhadap semua keutamaan serta etika nya yang tinggi.
Rasullulah bersabda:

”Wanita itu lazimnya dikawini karenna empat hal : karena hartanya, karena (kemuliaan) keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah wanita yang mempunyai agama, (ika tidak), maka binasalah engkau”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
Sebaliknya Rasulullah memberikan tuntutan kepada para wali calon istri (makhtubah) hendaklah memilihkan calon suami yang mempunyai agama dan akhlak, agar ia dapat melaksanakan kewajiban secara sempurna dalam membimbing keluarga, menunaikan hak istri, pendidikan anak, tanggung jawab yang benar dalam menjaga kehormatan dan menjamin materi rumah tangga.
Rasulullah bersabda :

”Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau ridha akan agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerima (lamaran ) niscaya terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas”. (HR. Turmudzi)

2. Pemilihan atas dasar keturunan
Diantara kaidah yang diletakkan islam bagi pemilihan suami istri, hendaklah pemilihan pasangan hidup tersebut dari keluarga yang dikenal keshalihan, akhlak, dan kemuliaan keturunannya. Karena manusia itu laksana tambang yang saling berbeda tingkatan kerendahan dan kemuliaannya, atau kerusakan dan keshalihannya.
Rasulullah bersabda :

”Manusia itu laksana tambang didalam hal kebaikan atau keburukannya. Yang terbaik di masa jahiliyah akan tetap menadi yang terbaik di masa islam asal mereka memahami (agama)”. (HR. Al-Thayalisi, Ibnu Mani’ dan ’Askari).

3. Bukan keluarga dekat
Diantara pengarahan islam dalam dalam memilih istri adalah mengutamakan wanita ”asing” daripada wanita yang ada hubungan keturunan (nasab) dan keluarga, untuk menaga kecerdasan anak, menjamin keselamatan jasmaninyadari penyakit menular, cacat keturunan, memperluas jaringan perkenalan (ta’aruf) keluarga, dan untuk memperkukuh jalinan sosial.emah pertumbuhannya dan tidak mewarisi kelemahannya
Rasulullah juga memperingatkan agar jangan menikah dengan wanita yang memiliki hubungan nasab dan keluarga, supaya tidak melahirkan anak yang lemah pertumbuhannya dan tidak mewarisi kelemahan dari orang tuanya dan penyakit keturunannya.
Hakikat ini telah ditetapkan oleh rasulullah empat belas abad yang lalu sebelum ilmu sampai pada kesimpulannya yang sekarang.Maha benar Allah yang berfirman :

”Dan tidaklah (Muhammad) berbicara berdasarkan hawa nafsu, melainkan ia adalah wahyu yang diturunkan”. (QS. Al-Najm, 53:3-4).

4. Mengutamakan Keperawanan ( Gadis )
Diantara pengarahan islam yang lurus dalam memilih istri ialah mengutamakan wanita perawan daripada janda, mengingat beberapa hikmah dan faedah.
Diantaranya; menjaga keluarga dari hal – hal yang menyusahkan kehidupan, menimbulkan pertentangan dan permusuhan. Paa waktu yang sama merupakan penguat jalinan cinta suami istri, karena keperawanan itu menimbulkan kemesraan dan kelembutan kepada orang yang pertama kali mengenalnya. Berbeda dengan janda, karena ia mungkin tidak mendapatkan kemesraan sepenuhnya, cinta yang sejati dan kecendrungan hati yang tulus dari suami yang pertama, karena adanya perbedaan mendasar diantara mereka.
Rasulullah bersabda :

”Hendaklah kamu nikah dengan perawan, karena mereka lebih manis tutur katanya, lebih sedikit makarnya dan lebih dapat menerima terhadap yang sedikit.”
(HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)

5. Mengutamakan wanita subur
Diantara pengarahan islam dalam memilih istri agar mencari wanita yang subur, yaitu dapat dikenal dari hal :
Pertama: Kebersihan jasmaninya dari penyakit yang menghalangi kehamilan, hal ini dapat diketahui melalui dokter ahli.
Kedua: dengan melihat ibu dan saudara perempuannya yang telah menikah. Jika mereka tergolong wanita yang subur biasanya dia juga demikian.
Secara medis wanita subur itu pada umumnya sehat dan berbadan kuat. Dan dengan demikian dia mampu melaksanakan tugas – tugas rumah tangga, kewajiban pendidikan dan hak – hak bersuami istri secara sempurna.

Rasulullah Bersabda :

“Nikahlah dengan wanita yang subur dan penyayang karena saya akan berbahagia dengan jumlah kamu yang banyak dihadapan Amat lain”.(HR. Abu Dawud, Nasa’i dan Hakim)

6. Pemilihan atas dasar kesehatan jasmani
Agar pernikahan dapat mencapai kebahagiaan dan keturunan yang baik serta sehat, maka islam menganjurkan dalam memilih istri agar melihat kekuatan dan kesehatan jasmaninya serta kesehatan akalnya. Oleh karena itu islam memberikan kepada suami dan istri hak untuk meminta cerai apabila salah satunya mengidap penyakit yang menghalangi terlaksananya tuntutan dalam bersuami istri, sesuai dengan sabda Rasulullah Bersabda:

”larilah kamu dari penyakit kusta seperti kamu lari dari serigala”. (HR. Bukhari dan Muslim)

”Orang yang berpenyakit janganlah menularkan penyakit kepada orang – orang yang sehat”. (HR. Bukhari)


II. 2. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI
Islam sebagai sistem yang menyeluruh, telah mengatur dan menentukan hak dan kewajiban suami dan istri. Hak suami atas istrinya, hak istri atas suaminya, dan hak – hak bersama antara keduanya.
Jika suami istri bersepakat kepada sistem yang sempurna ini dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya pasti mereka akan mencapai kehidupan yang bahagia, damai dan terhindar dari kesedihan dan kekacauan rumah tangga. Hak – hak tersebut adalah :

a) HAK ISTRI ATAS SUAMINYA

1. Membayar maharnya dengan sempurna.
Firman Allah SWT :

”Berikaknlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan”.(QS. An-Nisa’ 4:4)

Suami, bapak, atau saudara tidak boleh mengambil maharnya sedikitpun.

Allah SWT berfirman :

” Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata”(QS. An-Nisa 4:20)

2. Memberi nafkah
Nafkah ini meliputi nafkah makanan, pakaian, pengobatan, tempat tinggal dan lain sebagainya.Firman Allah SWT :

”Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf”.(QS. Al-Baqarah 2:233)

3. Memperlakukan mereka dengan baik ;
Diantara bentuk perlakuan yag baik ini adalah :
a. Melapangkan nafkahnya.
Rasulullah Bersabda :

”Apabila seorang suami memberikan nafkah kepada istrinya dengan ikhlas maka nafkah itu menjadi shadaqah.” (HR. Bukhari)
b. Meminta pendapatnya dalam urussan rumah tangga dan pelamaran anak perempuannya.
Rasulullah Bersabda :

”Bermusyawarahlah dengan wanita (istri) dalam urusan lamaran anak mereka.”(HR. Ahmad dari Abu Dawud)
c. Memperlakukannya dengan mesra dan lemah lembut serta memberikan kesempatan kepadanya untuk bercerita dan senda gurau.
d. Melupakan kekurangannya, terutama jika ia mempunyai kelebihan dan kebaikan lain.
e. Berpenampilan baik dihadapannya, karena ia juga menginginkan hal ini sebagaimana suami mengharapkan dari istrinya.
f. Membantu istri dalam tugas – tugas rumah.
g. Tidak menyiarkan rahasia dan pembicaraanya.

4. Melindungi dan menjauhkannya dari api neraka.
Firman Allah SWT :

”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahrim 66:6)

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajar dan mendidik mereka tentang agama dan akhlak.

5. Berghirahlah kepadanya karena Agama dan kehormatannya.
Ghirah yang dimaksud adalah seorang uami menjaga istrinya dari segala gangguan yang dapat menimpanya seperti pandangan, tutur kata atau sentuhan dan sebagainya.

b) HAK SUAMI ATAS ISTRINYA
1. Mentaati suami dengan baik.
Kesetiaan ini merupakan sesuatu yang wajar dan diperlukan dalam kehidupan bersama antara suami dan istri. Dan kesetian istri kepada suami akan menghindarkan dari kehancuran, membangkitkan rasa cinta suami kepada istrinya, memperkukuh jalinan kasih sayang antar anggota keluarga, menghapuskan suasana debat dan pembangkangan yang pada dasarnya menimbulkan pertentangan.

Firman Allah SWT :

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”
(QS.An-Nisa’ 4:34)

2. Menjaga kehormaan dan hartanya.
Menjaga hal – hal yang tersembunyi adalah menjaga harta dan kehormatan suami. Termasuk menjaga harta suami hendaknya jangan mengambilnya kecuali dengan izinnya, tidak memberikan kepada seseorang keculi dengan kesepakatannya, dan mendidik anak – anaknya agar meneladani hal itu.
Termasuk juga dalam hal memandang lelaki yang bukan suaminya dengan pandangan yang tidak baik, atau berbicara dengan tutur kata yang menggoda, atau membuat ani palsu yang membawa dosa.

3. Menjaga kemuliaan dan perasaannya.
Berpenampilan dirumah dengan penampilan yang memikat suami, berbicara dengan tutur kata yang ramah dan selalu membuat perasaan suami senang dan bahagia.
Manusia yang paling sengsara adalah orang yang menyaksikan kesengsaraan dirumahnya, di antara anak dan istrinya. Dan manusia yang paling bahagia adalah orang yang menyaksikan kebahagiaan di rumahnya, diantara istri dan anaknya.

4. Melaksanakan hak suami, mengatur rumah, dan mendidik anak dengan baik.
Pekerjaan ini merupakan tugas yang sesuai dengan fithrah, bahkan merupakan tugas pokok yang wajib dilaksanakan dan diupayakan dalam rangka membentuk keluarga yang bahagia ndan mempersiapkan generasi yang baik
Istri bertanggungjawab dalam mendidik anak, mengasuh, dan melaksanakan hak mereka.

5. Menjaga hubungan baik dengan keluarga suami.
Diantara hak suami atas istrinya yang paling utama adalah berbuat baik kepada keluarga suaminya, kedua orang tua dan saudaranya. Karena sikap dan perlaku yang baik akan menambah keramahannya, memperkuat jalinan antar suami – istri dan hubungan kasih sayang antar keduanya.

c) HAK DAN KEWAJIBAN BERSAMA SUAMI ISTRI

1. Kerjasama dalam mewujudkan kebahagiaan dan menghindarkan kejahatan dan kesedihan semaksimal mungkin.
2. Kerjasama dalam mentaati Allah dan taqwa kepada-Nya.
3. Merasakan tanggung jawab bersama dalam membangun keluarga dan mendidik anak.
4. Saling menjaga rahasianya dan tidak menyebutkan kejelekannya pada orang lain.
5. Bersikap ikhlas, setia, kasih sayang, dan ramah.

II. 3. ADAB BERHUBUNGAN INTIM

Setelah akad nikah dilaksanakan sesuai sunnahyang benar, maka kedua pengantin segera melakukan persiapan mental dan material untuk memasuki jenjang pesta pernikahan dan saat pertemuan malam pertamanya.Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui pada malam pernikahan. Sejak dari berdua – duaan,sampai pada hubungan seksual.Tahapannya adalah sebagai berikut :
1) Disunnahkan agar suami meletakkan tangannya diatas kenig pengantin wanita, sambil menyebut nama Allah dan memohon berkah untuknya.
2) Disunnahkan kepada kedua pengantin agar shalat dua rakaat kemudian berdoa kepada Allah SWT.
3) Disunnahkan bagi suami agar bersikap lemah lembut terhadap istrinya.
4) Diantara etika “menggauli”, hendaknya keduanya sama – sama melepas pakaian, karena dengan demikian akan leluasa dalam “bergaul” dan menambah kemesraan dan kasih sayang pada istri. Tetapi yang afdhal adalah bertelanjang didalam satu selimut.

5) Diantara etika senggama, hendaklah suami sebelum menggauli berdoa dengan doa berikut :

“Dari Ibnu Abbas Radihiyallahuanhu dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa beliau bersabda: “ Alangkah baiknya jika seseorang yang menggauliistrinya seraya berdoa :
“Dengan nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rezekikan kepada kami”.Jika melahirkan seorang anak maka setan tak akan dapat membahayakannya. (HR. Bukhari)
6) Boleh menggauli istrinya dengan semua gaya yang ia suka, selama tidak diduburnya.
Firman Allah SWT :

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS. Al-Baqarah 2:223)
7) Jika ingin mengulangi senggama, maka disunnahkan berwudhu, karen berwudhu akan lebih dapat membangkitkan kekuatan.
Rasulullah Bersabda:

“Apabila salah seorang darikamu menggauli istrinya kemudian ingin mengulangi (lagi) maka hendaklah ia menyelengi dangan wudhu karena wudhu itu lebih dapatmembangkitkan kekuatan. (HR. Muslim dan Abu Dawud).
8) Setelah selesai senggama, lebih utama mandi, tetapi jika keduanya malas maka disunnatkan berwudhu sebelum tidur.
9) Boleh mandi bersama – sama dalam satu tempat. Diperbolehkan mandi bersama sambil bertelanjang, tetapi lebih utama berkain.

Sekitar Masalah Senggama
Syariat Islam melarang untuk masing – masing suami dan istri melakukan beberapa perbuatan, supaya keduannya tidak terjerumus melakukan sesuatu yang diharamkan dan berdosa. Larangan – larangan itu adalah :
1. Suami dan istri dilarang menyiarkan adegan ranjangnya, baik dengan isyarat ataupun dengan omongan.
2. Suami dilarang menggauli istrinya di duburnya.
Mendatangi istri di dubrnya itu sangat membahayakn kesehatan jasmani, bertentangan dengan dasar – dasar keutamaan dan akhlak, dan salah satu bentuk kelainan dan penyimpangan. Perbuatan yang jorok ini tidak akan pernah dilakukan kecuali oleh orang – orang yang hina, bejat, dan tak berakhlak.
3. Suami dilarang mendatangi istrinya pada waktu haid dan nifas (sesudah melahirkan).
Hikmah pengharaman ini untuk menjaga terlepasnya nafsu agar tidak melakukan sesuatu yang dilarang dan berbahaya bagi jasmani.Secara medis telah dinyatakan bahwa mendatangi wanitapada waktu haid dan nifas dapat menimbulkan penyakit seperti :
• Sakit pada kandungan, bahkan mungkin akan menimbulkan peradangan pada rahim dan sel telur atau pinggul sehingga mengancam kesehatannya dan kadang – kadang dapat merusak sel telur dan mengakibatkan kemandulan.
• Masuknya darah haid ke dalam alat kelamin pria dapat menyebabkan menyebabkan peradangan bernanah seperti gonorhoe, yang mungkin menjalar ke buah zakarnya dan menimbulkan kemandulan. Akhirnya dapat terjangkit syphylis.
4. Istri dilarang menolak ajakan suami jika suami menghendakinya.
Karena itu istri harus menjaga hal – hal yang disenangi suami seperti dandanan, bermesraan, dan bersenggama pada waktu – waktu tertentu, agar jalinan suami – istri tetap erat.
5. Nasehat para dokter dan ahli hukum (Fuqaha)
• Hendaknyajangan berlebihan dalam melakukan senggama. Cukup dua kali sepekan dan boleh ditambah atau dikurangi karena hal itu akan merusak jasmani, akal, dan akan menggangu semangat kerja.
• Hendaknya suami mencari waktu yang sesuai untuk bersenggama dan menjaga keinginan istri. Karena mungkin suami menggaulinya disaat yang tidak tepat seperti istri dalam keadaan letih atau sakit sehingga ia menolak, dan akhirnya akan menimbulkan pertentangan dan berujung dengan perceraian.
• Bersenggama boleh disetiap saat dan waktu, siang dan malam kecuali pada kondisi tertentu yang diharamkan syariat, seperti pada waktu puasa atau pada waktu istri sedang haid atau nifas.
• Apabila istri ingin puasa sunnat maka ia harus minta izin suaminya.
Pemintaan izin ini mempunyai pengaruh psikologis untuk membahagiakan suami dan menghargai kemashlahatan kondisi kesehatan istri.

BAB III
PENUTUP

Kita ucapkan do’a kehadirat Allah SWT semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada para Ikhwan dan Akhwat yang telah berumah tangga, agar mereka dapat mencapai kesepahaman dan mengerahkan kesepahaman dan mengerahkan wasiat dan nasihat-nasihat yang bermaktub di dalam Al-qur’an Dan hadits, baik menyangkut cara pemeliharaan istri dan suami, tata cara melamar atuapun yag menyangkut dengan hak istri.
Penulis yakin, jika mereka melaksanakan syariat Allah SWT dalam masalah hukum dan etika-etika ini, pasti mereka akan dapat menciptakan masyarakat utama yang pernah diwujudkan oleh para pendahulu kita yang mulia dimasa lampau, dan mampu menegakkan kembali Daulah Islamiyah, kemuliaan laum muslimin, sejarah dan kehormatan mereka.
Beramal dan berjuang terus wahai para ikhwan dan akhwat yang beriman wahai para prajurit Allah. Allah SWT berfirman :

” Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan ”. ( QS. At Taubah 9 : 105 )

III. 1 KESIMPULAN
1. Islam merupakan agama yang universal yaitu agama yang menyangkut seluruh seluk - beluk bentuk kehidupan yang ada di Dunia, dari hal terbesar sampai hal terkecil sekalipun.
2. Lakukanlah kegiatan dengan adab - adab dan norma – norma agama yang di ridhoi Allah SWT.
3. Etika Perkawinam dalam isla meliputi dari segi pemilihan jodoh, hak dan kewajiban suami dan istri, serta etika malam pengantin.
4. Didalam berumah tangga terdapat hak – hak dan kewajiban yang harus di taati oleh suami dan istri.
5. Dalam melakukan hubungan suami istri hendaknya sesuai demgam kaidah dan syariat islam.